SINOPSIS
NASKAH DRAMA
LAKON
“ HAH “
Naskah
drama karya Putu Wijaya yang mengisahkan tentang kehidupan ibu Warni dan
keluarganya yang mendapat hadiah lotre sebesar 1 milyar dan mendadak menjadi
orang kaya baru dikampungnya.
Disebuah
desa yang kumuh dimana masyarakatnya berada di garis kemiskinan, salah satunya
keluarga warni, karena suaminya jarang pulang membuat ibu dari tiga orang anak
terpaksa mengajarkan anak-anaknya untuk mencuri, mencopet bahkan yang wanita
dijadikan seorang pelacur, itu semua hanya karena tuntutan ekonomi yang memaksa
kalau tidak begitu maka ibu Warni dan keluarganya tidak dapat bertahan hidup.
Kehidupan
ibu Warni dan keluarganya sangat memprihatinkan, para tetangga yang tinggal di
lingkungan tempat mereka tinggal selalu menghina, mencaci maki keluarga Warni,
karena bagi warga di kampungnya keluarga ibu Warni adalah keluarga perusak
rumah tangga orang lain dan sangat merugikan.
Suatu
ketika para tetangga berbincang-bincang meributkan jemuran mereka yang sering
hilang di curi oleh keluarga ibu Warni, oleh karena seringnya jemuran mereka
hilang membuat para tetangga kesal dan marah kepada ibu Warni, para tetangga
mencaci ibu Warni dan hampir hendak melempari ibu Warni dengan batu, bukan
hanya karena jemuran yang sering hilang tetapi para anak tetangga diajak oleh
anak-anak ibu Warni untuk mencuri, mencopet dll, dan yang paling parah suami
para tetangga sering digoda oleh ibu Warni dan anak perempuannya.
Ibu
Warni memang tidak pernah peduli dengan perkataan tetangga karena yang
terpenting buat ibu Warni dia harus bisa makan dengan anak-anaknya, setiap hari
dengan cara apapun, termasuk memaksa anak-anak untuk menjadi pencuri dan
pelacur, ditambah lagi dengan mertuanya yang cerewet.
Suatu
ketika teman suaminya datang untuk mencari keberadaan suaminya, ibu Warni
menjelaskan kepada semua orang bahwa suminya sudah tidak pulang selama satu
bulan. Ketika teman-temannya sedang ribut dijalan, ibu Warni sama sekali tidak
melawan dia hanya terdiam karena ibu warni tidak peduli dengan apa yang
dilakukan oleh suaminya di luar sana.
Suatu
ketika karena hampir putus asa dengan kehidupan yang dijalaninya dengan
keluarganya, itu semua hampir membuat ibu Warni nekat untuk mengakhiri hidupnya
dengan cara bunuh diri, karena kemiskinan yang dialami oleh keluarganya, dan
hinaan para tetangga membuat ibu Warni beranggapan bahwa hidupnya tak ada
gunanya lagi. Tetapi niatnya itu terhenti karena tiba-tiba diluar terdengar
suara teman suaminya yang berteriak amat kencang dan memberi tau bahwa suaminya
mendapat hadiah lotre sebesar 1 milyar rupiah.
Dengan
hadiah lotre sebesar 1 milyar itu seketika membuat kehidupan keluarga ibu Warni
berubah, dari yang dulunya tidak mempunyai apa-apa sekarang mereka bisa membeli
apapun yang mereka inginkan, makan-makanan yang enak dan semuanya tersedia
dirumahnya, dan yang paling penting para tetangga yang berada di lingkungan
tempat tinggalnya mendadak menjadi baik kepada keluarga ibu Warni, para
tetangga datang kerumah keluarga ibu Warni untuk mendapat bagian uang dari
keluarga ibu Warni.
Keluarga
ibu Warni sadar bahwa tak selamanya mereka berada dibawah, buktinya sekarang
mereka menjadi orang yang serba berkecukupan.
NASKAH
DRAMA
LAKON
HAH
KARYA
PUTU WIJAYA
KELAS
V.A
ADEGAN
I
NAMPAK
SEBUAH RUANGAN MISKIN YANG SEKALIGUS MENJADI TEMPAT TIDUR, DAPUR, DAN
SEGALANYA, BUAT SEBUAH KELUARGA YANG TERHIMPIT DALAM KESULITAN HIDUP YANG TAK
TERTAHANKAN LAGI. MALAM HARI TATKALA KETIGA ANAK DAN NENEKNYA SUDAH TIDUR
BEGELETAKAN DI MANA-MANA, SEMENTARA SUAMI YANG ENTAH APA PEKERJAANNYA BELUM
PULANG. DITERANGI OLEH LAMPU TEPLOK ISTRI YANG PEOT DIHAJAR KESULITAN
SEHARI-HARI, DUDUK MENYISIR RAMBUTNYA. LAMAT-LAMAT TERDENGAR SUARA MUSIK
DANG-DUT. PIKIRAN-PIKIRAN WANITA YANG SEDANG MERATAPI NASIBNYA ITU TERCECER,
TERBEBER DI SUDUT GUBUK, BERSERAKAN TAK KARUAN. KENYATAAN DAN LAMUNAN BERCAMPUR
ADUK.
TETANGGA 1 : ( meludah dengan dahsyat ) Yang bener aja !
Jangan pura-pura lupa.
Kalau berani berbuat harus berani bertanggung jawab.
TETANGGA 2 :
Kita sama-sama cari
makan. Kita sama-sama punya anak.
Kita
sama-sama makan nasi. Kalau besok pagi masih mungkir lagi kita panggil polisi!
TETANGGA
1 :
Betul panggil polisi
saja !
TETANGGA
2 : Anaknya makin rusuh. Semuanya
doyan nyolong. Lengah
sedikit, jemuran
kabur. Sejak kamu tinggal di sini, gang ini mesum.
ISTRI
MENANGIS TERTAHAN SAMBIL TERUS MENYISIR.
TETANGGA 2 : Hhh kuno! Boleh mewek tapi hutang tetap hutang !
Bayar!
TETANGGA 1 : Main sandiwara terus ! ( kepada penonton)
Kalau belum tahu kelakuannya memang ini bisa memfitnah.
Dikiranya kita yang kejam makan darah orang yang tidak punya.
(
menoleh )
Begitu
mau kamu ya ?!
ISTRI
MENGGAPAI GAPAI SESUATU SEPERTI MENCARI PEGANGAN.
TETANGGA 2 : Awas...awas...dia ambil pisau !
SEMUA
TETANGGA MENJAUHI. ISTRI MENGAMBIL PISAU DAPUR. IA MAJU DAN MENUNJUKKAN PISAU
ITU.PARA TETANGGA MENJAUH.
ISTRI :
Saya kan sudah
ngaku. Betul. Itu salah anak-anak saya.Ya salah saya.
Salah suami saya. Memang betul salah saya. Tapi saya kan sudah
minta maaf. Sudah minta maaf berkali-kali.
TETANGGA 2 : Minta maaf tapi kamu lakukan lagi ! Sama juga bohong
!
ISTRI :
Mesti bagaimana lagi
? ( mengulurkan pisau )
Nggak tahu lagi saya harus bagaimana. Sudah
begini saja. Bunuh saja
sekarang daripada begini salah, begitu salah.
Ini. Bunuh saja, nggak
akan ngelawan saya.
TETANGGA 2 : Eeeeee, kok enak. Habis ngutang mau mati. Lunasi
dulu, nanti kalau
sudah beres mau mati atau mau apa begitu terserah !
ISTRI : ( menangis )
Saya sudah minta maaf saya sudah nyembah-nyembah,
saya sudah mau apa saja, kok terus saja
diinjak-injak. Matiin saja
sekalian daripada disakiti begini.
MEROGOH
DADANYA MAU MEMOTONG
TETANGGA 1 : Heeeee jangan. Wah, wah kumat lagi !
SALAH
SEORANG TETANGGA LARI DAN MENUBRUK. ISTRI
JATUH. TETANGGA MENGAMBIL PISAU DAN MELARIKANNYA. ISTRI MENJERIT
KESAKITAN
ISTRI :
Tolongggggg!
Tolongggggg! Aku mau dibunuhhhhh!
TETANGGA 1 : Nah lhu! Lariii!
TETANGGA
YANG MEREBUT PISAU MELEMPARKAN PISAU ITU KEMBALI KE DEKAT ISTRI. ISTRI MENJERIT
SEAKAN-AKAN DITIKAM.
ISTRI :
Ember! Dikira
gampang bunuh orang ? ( keras )
Ayo
bunuh sini ! Bunuh sini! kalau betul berani (Meludah)
Pengecut!
Tukang rampok! (melihat kepada penonton. ketawa sinis)
Habis
kalau tidak begituan kagak mau pergi.
ADEGAN
II
NENEK,
MERTUA SI ISTRI TERBANGUN.
NENEK : ( terbangun ) Sapa yang
nggak mau pergi. Malam-malam kok ngomel sendiri
seperti orang edan. Cari duit sana, kan bisa
makan.
ISTRI :
Orang sudah hampir
mati begini, kok maunya makan terus !
NENEK :
Kalau banyak dosa
memang matinya cepat, aku tidak ada dosa jadi nggak
mati-mati. Mestinya kamu yang mati duluan
ISTRI :
Diem lhu monyet
ompong! Ntar gua sumpal sama kotoran. Hati gua udah
mendidih ini. Kalau begini terus, memang jadi
kepingin bunuh orang.
NENEK :
Wong edan !
ISTRI HENDAK MENARIK KAKI NENEK, KEBURU PINTU DIGEDOR DARI LUAR.
PINCANG :
Pian, Pian !
ISTRI
MEMUNGGUT PISAU.
PINCANG : ( menggedor ) Pian ! Awas kamu !
Kalau besok tidak dibagi, lhu mati !
Makan sendiri, curang ! Besok pagi-pagi gua
tunggu di warung Hasan. Bawa
semua kalau mau selamet ! Sialan !
MENENDANG
PINTU.
ISTRI :
Kalau mau bunuh,
bunuh saja, jangan pakai nendang-nendang pintu !
PINCANG : ( terdengar menjauh ) Besok
pagi- pagi atau buntut lhu kita kerjain lagi !
ISTRI :
Bangsat !
NENEK : Siapa bangsat ? Kamu yang bangsat !
Kalau tidak bisa cari makan jangan
maki-maki orang tua ! ( ngomel ) Dasar
perempuan gila
NGEDUMEL
TAK JELAS SAMBIL MASUK KE DALAM RUANGAN.
ISTRI :
Tiap malam ngomel
aja! Cepetan mati dong! Sudah tua masih ngerepotin aja!
(sambil
berjalan masuk ke dalam panggung).
LAGU
DANGDUT TAMBAH KERAS. TAPI KEMUDIAN
DIKALAHKAN OLEH SUARA MOTOR
ADEGAN
III
SEBUAH
MOTOR KELUAR DIKENDARAI OLEH HANSIP. ANAK PEREMPUAN YANG SUDAH REMAJA KELUAR
DARI PANGGUNG, RUPANYA SUDAH MENUNGGU-NUNGGU SUARA MOTOR ITU. IA CEPAT
MENDADANI DIRINYA DAN HENDAK MENYUSUL.
ISTRI :
Lusiiiiiii, mau
kemana lhu? (istri menjerit dari dalam)
ANAK :
Mau tau aja. Ikut Oom !
MOTOR
TERUS JALAN.
ANAK
KEMUDIAN MENGANGKAT ROKNYA.MOTOR ITU ATRET, DISERET OLEH HANSIP.
HANSIP :
Mau ke mana ?
ANAK : Ke mana saja mau.
HANSIP :
Nanti kena marah
orang rumah ?
ANAK : Biarin. Udah biasa. ( langsung naik ke boncengan
) Ngebut ya ! ( memeluk )
Ayo
Oom !
HANSIP :
Upahnya apa ?
ANAK :
Apa saja deh !
HANSIP :
Tapi tiga kali ya!
ANAK :
Sip
HANSIP
TERTAWA NGAKAK. TIBA-TIBA MUNCUL PEREMPUAN GENDUT MEMBAWA PENTUNGAN DAN
LANGSUNG MELABRAK HANSIP LALU MENGANGKAT ANAK DAN MENCAMPAKKANNYA KE TANAH.
ISTRI HANSIP :
Pecun ! Kecil-kecil
sudah gatal begini, besar-besar kamu jadi
peyeum! Setan ! makanya mintak sekolahin sama
mak lhu biar
kelakuan lhu bener dikit.
ANAK : hhh, untuk apa
sekolah. gak sekolah juga gue bisa cari makan.
ISTRI
HANSIP : orang sekolah bukan
untuk cari makan tapi cari kepintaran supaya
tidak ngaco, bego!
ANAK
LARI DAN KELUAR
ISTRI HANSIP :
Berhenti. Jangan
lari kamu
MELUDAH
LAGI
HANSIP :
Dia Cuma mau num ...
LANGSUNG
DIHAJAR LAGI
ISTRI HANSIP :
Pulang ! Cepat
pulang ! Dasar lelaki, bisa saja cari alasan. Dinas kek,
lembur kek, tahunya cuma mau nyuci barang. Sudah layu begitu
masih saja bertingkah ! Minggat !
( Hansip mendorong motornya dengan gugup )
Belum
kapok kamu ya ! Satu kali lagi coba-coba ganggu laki gua
awas barang kamu tak robek sampai jebol ! Kalau ada modal sih
mendingan. Ini udah gembrot
( maksudnya memaki, ternyata ia menyebutkan ciri-ciri phisik dirinya
sendiri), beser,
bau, kok genitnya minta ampun !
LAMPU REDUP DAN LAMA-LAMA MATI
ADEGAN IV
PINTU
DIGEDOR LAGI. PINCANG YANG BERTAMPANG SEREM DAN MISTERIUS MASUK BAWA SENJATA.
IA MEMERIKSA RUANGAN.
PINCANG :
Pian ! Pian ! Jangan
makan sendiri lhu! Curang lhu Bopeng! Mana
Pian ?
ISTRI :
Belum pulang.
PINCANG :
Kamu tidak bisa lari
Bopeng. Jangan coba-coba nipu Pincang.
ISTRI :
Sumpah mati dia
belum pulang sejak satu bulan.
PINCANG :
lhu pikir gua bisa
lhu kerjain ? Dulu itu gua kasihan lihat lhu belepotan
begitu.Sekarang tidak bisa lagi. Ayo keluar ! Bopeng!!!
NENEK :
Berisik!
PINCANG :
Hee ! Bongkok! diem
lhu Tikus busuk nggak usah ikut campur !
Mau
dipatahin lagi ya ? Ini senjata pinjaman. Yang punya lagi tiduran sama jande
tukang tahu di pasar. Tapi kalau gua tembak,
pale lhu pecah juga jadi seribu.
Jangan ikut campur, Hantu! Bopeng! Lhu jangan bikin gua kalap !
Mana
bagian gua! Jangan makan sendiri lhu!
NENEK
BANGUN HENDAK PERGI KELUAR.
PINCANG :
Heee! Sundel Bolong,
jangan kabur. Kembali! Lhu tiduran aja, Bongkok !
( Nenek kembali tiduran )
Lhu
semua jangan coba-coba sama Pincang. Lhu mengaum juga kagak bakal
ada yang datang nolongin. Jangan betingkah
gua tembak satu-satu lhu baru
tahu rasa. Belum kenal Pincang ya ! Mana si
Bopeng kalau gua ke sini lagi
bopeng tidak ada. mati lhu semua.
ISTRI
DUDUK KEMBALI NYISIR. ANAK MASUK DARI LUAR RUMAH
ANAK :
Mak ! Capek.
ISTRI :
Dikasih uang nggak?
Berapa orang ?
ANAK :
Sepuluh. Dobel
semua. mana gak dikasih uang lagi mak.
ISTRI :
Kurang ajar. Gigit
saja biar putus.
ANAK :
( bangun )
Habis masak disuruh datang lagi besok.
ISTRI :
Bangsat !
ANAK :
Katanya hutang bapak
banyak !
ISTRI :
Mereka yang hutang
bukan kita ! Masak anak gua dikerjain tidak dibayar !
ANAK : Lama-lama enak juga !
ISTRI :
Bangsat !
ANAK :
Kuat-kuat nariknya.
Mak.
ISTRI :
( meraih uang
) Berapa sih ini. Kerja jam-jaman cuma seperak-seperak
begini ! Cuci dulu sana, jorok !
ANAK :
Ah capek ah !
(NENEK
TERBANGUN)
NENEK :
Ajarin kek yang
bener. Masak anak bagus-bagus begitu disuruh jadiiii.....
ANAK :
Jadi apa ? pecun ?
Kalau ngak ada pecun ini juga nggak ada yang makan di
sini. Jangan anggap remeh. Mesti, mesti bikin
sakit hati. Maunya nyinggung
perasaan. Kita udah capek bating tulang, terus
saja dilipet kayak lumpia.
Lama-lama bunuh diri juga gua kebanyakan
frustasi. Badan sudah ringsek
begini, kasih kek penghargaan sedikit. Kok
malah dihina terus. Memangnya
ini comberan tempat berak ? Tak usah ya !
Kalau memang nggak butuh biar
gua minggat sekarang biar tahu rasa ! Biar
kapok ! ( PERGI KE LUAR )
ISTRI :
Ke mana itu ? Jangan
pergi!!!!
ANAK : Mau cari angin panas dirumah.
NENEK :
Sialan, kirain mau
gantung diri
ISTRI :
Sudah tua tidur saja
!
NENEK :
Kalau Pian tidak ada
gue terus yang disalahin. Lama-lama sebel. Sebel !lhu
pikir gue takut ya !
ISTRI
MELEMPAR SISIR KE DINDING DEKAT NENEK, LANGSUNG ORANG TUA ITU DIAM DAN MASUK
KEDALAM KAMAR.
ISTRI :
Gustiii …. aku tidak
kuat lagi. Makin lama kok makin berat saja. Semua
menyalahkan aku. Suami nggak karuan aku yang
salah. Anak rusak, aku
yang salah.Tetangga mati aku yang salah. Ini
bagaimana mestinya sekarang ?
Perempuan selalu jadi bulan-bulanan dari dulu.
Aku mesti bilang apa kalau
tukang kredit datang besok ? Bagaimana kalau
rumah dibongkar ?
( ngomel tak jelas apa yagn dikatakannya, tertutup
oleh suara musik
dangdut, tapi mulutnya terus kelihatan
komat-kamit )
ISTRI
USAI NYISIR.KEMUDIAN IA SEBAHYANG/BERDOA MENURUT AGAMANYA. SETELAH ITU IA
MENGAMBIL SEBUAH BANGKU. IA BERDIRI DI ATAS BANGKU. LALU MELEPAS
STAGENNYA.DILEMPARKAN KE TIANG RUMAH. LALU MENGIKATNYA BAIK-BAIK. KEMUDIAN IA
MEMBUAT BULATAN UNTUK MENGIKAT LEHERNYA. SEMENTARA IA MEMPERSIAPKAN
PENGANTUNGAN ITU, ANAKNYA DATANG DAN
MEMPERHATIKAN APA YANG HENDAK DIKERJAKAN OLEH WANITA ITU. ISTRI MENCOBA
GANTUNGAN ITU, LALU MENGIKATNYA LAGI DENGAN LEBIH HATI-HATI. NENEK
MEMPERHATIKAN APA YANG DILAKUKAN OLEH ISTRI YANG PUTUS ASA ITU. WANITA ITU
BELUM MENYADARI BAHWA IA SEDANG
DITONTON. PADA DETIK-DETIK TERAKHIR KETIKA IA MENGALUNGKANGANTUNGAN ITU KE
LEHERNYA DAN MENOLEH KE DEPAN, IA BARU SADAR,
SEMUA MEMPERHATIKANNYA. ISTRI TERTEGUN, TAK DAPAT MELANJUTKAN
RENCANANYA. DITONTON OLEH SELURUH KELUARGA, IA BERDIRI DI ATAS BANGKU DENGAN
STAGEN TERIKAT DI LEHERNYA. MUSIK DANGDUT BERTAMBAH SERU. NENEK YANG PERTAMA
BERGERAK. IA MEMPERHATIKAN WANITA ITU LALU BERBICARA DENGAN KETUS.
NENEK :
Ayo teruskan. Kenapa
berhenti ?!
NENEK
MENUMPANGKAN KAKINYA KE KAKI BANGKU DAN MENGGERAK-
GERAKKANNYA.
(Menggerak-gerakkan
bangku ) Perlu
aku bantu ?
WAJAH
ISTRI KELIHATAN CEMAS.
NENEK :
Kalau mau mati, mati
saja cepat, jangan ngerepotin. Biar Pian bisa kawin
lagi. Ayo ! Kok ragu-ragu !
ISTRI
MULAI MENANGIS. ANAKNYA HANYA MEMPERHATIKAN.
MAU
MENGAMBIL ANCANG-ANCANG UNTUK MENONJOK BANGKU ITU DENGAN TONGKATNYA, TIBA-TIBA
TERDENGAR SUARA KETUKAN DARI LUAR
PINCANG :
Bukaaaa ! Buka !
NENEK
MENGURUNGKAN NIATNYA. PINTU TERTENDANG DARI LUAR. ANAK CEPAT MELONCAT KE TEMPAT
TIDUR. ISTRI CEPAT MENGERATKAN STAGEN DAN BERSIAP HENDAK MELONCAT. PINCANG
MASUK.
PINCANG :
Kurangajar ! Pian
dapat lotre satu milyar! Si Bopeng menang! Kurangajar !
Sialan ! Kampret !
MENENDANG
DAN MENGOBRAK-ABRIK SESUATU, LALU JATUH
NENEK :
Apa ? Lotre satu
milyar?
ISTRI :
( terkejut
mencoba melepaskan ikatan stagen ) Tolongg ! Tolongggg !
ANAK
SUDAH TELANJUR KELUAR
ISTRI :
Tolong !
( menggapai-gapai kalap tapi kursi itu kan
tertendang,badannya tergantung)
Tolongggggggg ……
ISTRI
TERGANTUNG. NYARIS MATI. TAPI ANAK CEPAT KEMBALI DAN MENYELAMATKAN IBUNYA.
SUARA MUSIK DANGDUT BERTAMBAH SERU-BERTAMBAH SERU. NENEK BANGUN DAN BERLARI
KELUAR.
NENEK :
Satu milyar, O Gusti
! Berapa itu? Ada setengah juta?
PINCANG :
Bangsat ! Bopeng
bangsat ! Kenapa elhu yang menang bukan gua!
ADEGAN V
DI
TEMPAT YANG SAMA.BELUM ADA YANG BERUBAH.TALI STAGEN YANG SE
YOGYANYA
DIPAKAI UNTUK MENGGANTUNG, MASIH TERJULUR DI ATAS RUANGAN. SELURUH ANGGOTA
KELUARGA SEDANG MAKAN BESAR. MUSIK DANGDUT BERTAMBAH KERAS. LAMPU
PERLAHAN-LAHAN MENYALA. RUMAH PIAN MASIH TETAP RUANGAN YANG DULU. ADEGAN MAKAN
INI BERLANGSUNG BEBERAPA LAMA TETAPI SUASANANYA SUDAH BERUBAH TERDAPAT
BENDA-BENDA BARU YANG MENAIKKAN GENGSI SEPERTI RADIO DAN TV. SELURUH ANGGOTA
KELUARGA SEDANG MENIKMATI KESENANGANNYA SAMBIL MAKAN. PIAN MASIH TETAP MABOK.
PINCANG DAN PARA TETANGGA MONDAR-MANDIR DI DEPAN RUMAH PIAN.
PINCANG :
Satu milyar itu
nolnya berapa, coba ? ( tidak ada
yang menjawab )
Semilyar
itu berapa,tahu nggak ?( tak ada yang menjawab )
Satu
milyar itu berapa, tahu nggak ?! ( tak ada yang menjawab, semua orang
memandang keluarga Pian yang makan )
Satu
milyar itu berarti cukup beli rumah, beli mobil, beli sawah, beli tv, beli
video, beli motor, beli kuda, bisa nyabo sampai
kenyang. Dengan satu milyar
bisa jadi dewa. Bangsat ! Di mana si Bopeng!
Bopeng ! Bangsat kamu !
( melempar-lempar ke dalam rumah Pian ) Lhu
curang ! Matek lhu cepetan.
Matek
lhu kebanyakan makan morfin!
HANSIP
MUNCUL MENYEMPRIT-NYEMPRIT.
HANSIP :
Berhenti ! Jangan
mengganggu tetangga !
PINCANG :
Sialan dia dapat
satu milyar !
HANSIP :
Itu rezeki orang !
PINCANG :
Ngapain dia yang dapat
bukan kita !
HANSIP :
Sudah pergi sana dan
jangan mabok di sini !
PINCANG :
Dia yang curang!
Habis masak dia dapat satu milyar, beli lotre juga kagak
pernah!.
HANSIP :
Kalau mau dapat
lotre berhenti mimun, jadi orang baik, sembahyang. Nanti
dapat.Tapi beli lotre dulu. Kalau tidak
pernah beli mana bisa dapat !
PINCANG :
Dia juga kagak
pernah beli, kok dapat ?
HANSIP :
Itu rezeki orang
Cang !
PINCANG :
Curang !
HANSIP :
Kalau sabar, nanti
pasti dapat ! Saya minta sekarang pergi dari sini,
mengganggu ketengan orang lain yang mau
istirahat!
MENDORONG
PINCANG SUPAYA PERGI.
TAK
LAMA KEMUDIAN PINTU DIKETUK-KETUK.
TETANGGA 2 : Spada !
ISTRI :
Cepat sembunyikan,
sembunyikan !
TETANGGA 1 : Belum satu minggu yang lalu masih
makan tai, sekarang sudah punya
semuanya.TV dan radio. Yang di sudut itu apa
ya ?
( menunjuk ke sudut yang tertutup )
Besar
sekali. Paling sedikit itu ya, apa ?
TETANGGA 2 : Satu milyar kalau ditukar wah …..
banyak kali. Semua jadi kepengan
ya sebesar itu, goblok
TETANGGA 1 : Bukan ! Itu syarat ! Sajen
barangkali ! Masak tidak pernah beli lotre,
tahu-tahu beli sekali dapat.. Kita tigapuluh
tahun beli terus, kalah
melulu. Barangkali kalau dikumpulin lebih
dari tiga ratus juta dolar.
tu pasti sajen buat jin. Kalau tidak ditolong
jin mana bisa narik.
PINCANG
MUNCUL DI LUAR RUMAH. TETANGGA BERLARI MENINGGALKAN RUMAH PIAN
PINCANG :
Bopeng! Bopeng!
Bangsat kamu ! Aku yang kerja keras kamu yang
dapat. Sini bagi. Bagi dua ! Kalau tidak awas
bini kamu. Kapan kamu
beli lotre ? Duit siapa kamu pakai. Itu duit
gua. Kalau dapat itu juga
duit gua, lhu jangan main rampok ! Bopeng ! Bopeng! Bopeng!
Bangsat ! Bohong kamu !
PIAN
YANG MABOK BERGERAK. TAK ADA YANG MENGHIRAUKAN. IA MENGENDAP-ENDAP SAMBIL JATUH
BANGUN, KELUAR RUMAH.
PINCANG :
Pian !
PIAN : ( suaranya
tercekik jauh di dalam perutnya ) Apaan Cang ???
PINCANG :
Kamu bangsat !
PIAN :
Kamu mau apa ?
PINCANG :
Bagi dua !
PIAN :
Apanya yang dibagi.
PINCANG :
Lotre, kamu dapat
lotre ! Apa kau kira aku bego tidak tahu?! Hasil
jualan bulan lalu juga belum kamu
setor.Curang kamu !
PIAN :
Siapa bilangin elhu
gua dapat lotre?
PINCANG :
Ah prek! Jangan
berlagak pilon. Sumpah! Tuh lihatin sendiri!
PIAN
MELIHAT.
PIAN :
Sialan ! Kalau gua
dapat sekepeng juga semua tahu, semua minta
bagian. Sial ! Giliran kelaparan,
semua lari. semua menyabet apa saja. belajar donk dari pemimpin-pemimpin kita,
wakil-wakil rakyat sudah kenyang mereka masih merampok orang miskin. liat donk
di luar sana, di pasar burung, di perempatan, banyak orang lengah yang bisa
diembat, asal lhu berani aja. kalau nyolong jangan tanggung seratus triliyun
kek, masuk bus kek cari dompet atau cari anjing di komplek perumahan orang
kaya. dari pada nyabu, badan capek, modal gak balik akhirnya penyakitan terus
begini lama-lama kita mati.
PINCANG :
Bangsat !
Pengkhianat kamu ! Bagi!
PIAN :
Antara kita tidak
ada apa-apa lagi !
PINCANG :
Siapa bilang ! Kita
dari dulu cs, kamu jangan coba-coba ngabur !
PIAN :
Siapa yang ngabur,
gua cuma mabur angin-angin !
PINCANG :
Jangan merat lhu !
PIAN :
Buat apa merat, gua
sudah capek dikejar-kejar orang nagih hutang!.
PINCANG :
Bagi dua! Kalau lhu
macem-macem buntut lhu gua kerjain terus.
PIAN :
Biarin kerjain saja,
ntar kalau gua sudah di atas gua balas. Sekarang
lhu bilang apa juga gua ikutin. Jangan kirain
Si Pian cuma bisa
ngompol Pian juga bisa berak emas. Pian juga
bisa makan manusia
mentah-mentah, bias gua potong sembilan Lhu baru nyahok. Tak
kunyah kepala lhu baru sadar! Ngerti ? lhu
mesti sabar Pincang
bangsat!
PINCANG :
Bajingan,
pengkhianat kamu ! Jahat!
PIAN :
Memang gua jahat,
dari dulu, tapi belum dapat kesempatan, kirain lhu
aja
yang punya taring ! Brengsek !
PIAN
LARI SETELAH MENENDANG
PINCANG : Brengsek, jangan kabur ! Bopeng
!
MENGEJAR.
LAMPU REDUP PERLAHAN-LAHAN.TAPI PINCANG TERUS BERTERIAK-TERIAK.
PINCANG :
Bopeng ! Mana kamu !
Mana kamu bangsat ! Jangan lari dimakan
sendiri, awas kamu ! Bopenggggggggg !
ADEGAN
VI
LAMPU
REDUP PERLAHAN-LAHAN. DI KEJAUHAN TERDENGAR SUARA PINCANG.
PINCANG :
Bopeng!!!! Jangan
kabur lhu. Bopeng!
LAMPU
MAKIN REDUP, TAPI MEMUSAT KE KELUARGA PIAN. PIAN TIBA-TIBA
MUNCUL
DARI DALAM GELAP.
PIAN :
Aku tidak ngabur.
Siapa bilang aku ngabur !
( cahaya mengabur tapi ditahan Pian )
Tunggu
! Tunggu dulu, gua belum selesai bicara !( cahaya lebih terang lagi )
Warni,
Pian tidak ngabur, jangan percaya Pincang, jangan percaya mulut
orang, percaya sama Pian.Gua bersumpah, gua
bersumpah untuk terakhir kali
sekarang. Pian beli lotre lagi besok. Pasti
sekali ini akan beneran dapat, pasti
dapat War. Bukan cuma dua ribu, tapi dua juta,
bahkan duaratus juta bahkan
dua milyar. Pasti ! Aku sudah dapat nomornya
sekarang, aku sudah tahu
rahasianya sekarang, tapi harus dibeli dulu
baru dicarikan dukun, bukan
tunggu dapat baru dibeli ! Aku tidak ngabur
lagi sekarang. Gua di sini ! Pian
di sini ! Jangan takut !
ISTRI
PIAN TAK MENJAWAB.DIA TERSENYUM SAMBIL MENYISIR RAMBUTNYA. PIAN DATANG DAN MEMEGANG
TANGANNYA.
PIAN : ( mengumpulkan keluarganya
) Sini kumpul semua. Gua sudah insaf
sekarang. Gua sudah kapok.Gua kagak mau minum
lagi.Gua mulai sekarang
mau tobat bener. ( menuntun tangan
istrinya menuju ke bawah tali stagen )
Masak
orang terus menerus bodoh, seteler teler orang, ini kan manusia juga.
NENEK :
Kalau diasah terus
gunung batu juga bisa jadi jarum.
PIAN :
Benar. Hanya
oang-orang sirik yang tidak mau kita insaf. Mereka mau kita
jadi kecoak terus. Kalau kita pintar mereka
tidak bisa kaya. Pian tidak
sebodoh itu, dulu memang. Biar tidak sekolah, tapi Pian tahu
mana bener
mana salah.
NENEK :
Biar orang-orang itu
mengejek terus, tapi kita diam-diam saja bergerak,
bergerak diam-diam, tahu-tahu semilyar,
tahu-tahu naik mersi.Tahu-tahu
separuh telanjang begini. Permainan orang
kaya kan begini.
PIAN :
Pokoknya mulai
sekarang. Mulai sekarang. Pian bersumpah mulai sekarang
ini ke depan semuanya akan beres. Pian tidak
judi lagi, tidak nyabo, tidak
minum. Hanya beli lotre.
NENEK :
Biar dapat lagi dua
milyar. Tapi beneran!
LAMAT-LAMAT
TERDENGAR SUARA MUSIK DANGDUT YANG EROTIS. MAKIN
KERAS,
MAKIN KERAS. CAHAYA FANTASTIS. SEGALANYA SEPERTI IMPIAN. SE
MENTARA
PIAN DAN NENEKNYA NGOMONG, BERLANGSUNG UPACARA MENGGANTUNG DIRI. DENGAN KHIDMAT
ANAK MENYEDIAKAN BANGKU. ISTRI PIAN DITUNTUN OLEH PIAN NAIK KE BANGKU TEPAT DI
BAWAH TALI STAGEN ITU. SALAH SATU ANAK MEMBERIKAN SISIR.ISTRI PIAN
MENYISIR-NYISIR RAMBUTNYA SAMBIL MEMATUT-MATUT KE KACA KECIL.
PIAN :
Kalau kita mau
berusaha kata orang, apa-apa juga pasti bisa.Tuh lhu lihat
sendiri yang penting ada lah kemauan, ya kan
Nek.
NENEK :
Bener. (
menyanyikan sebuah tembang daerah )
ISTRI
PIAN TELAH SELESAI MENYISIR RAMBUTNYA. SALAH SATU ANAK ME
NGULURKAN
SEBUAH BUNGA KAMBOJA. BERSAMAAN DENGAN ITU PINTU DIGEDOR KERAS SEKALI.
PINCANG : ( Sambil menendangi pintu )
Pian ! Pian ! Lhu jangan ngabur ! Pian !
Piannnnnnn !
PINCANG :
Pian ! Pian !
Bangsat ! Lhu jangan ngabur !
HANSIP :
Tenang, tenang !
PINCANG :
Pian ! Bangsat ! Lhu
jangan ngabur !
HANSIP
MEMUKUL PINCANG.
HANSIP :
Kapok ngak lhu !
MEMBORGOL
PINCANG. PIAN KELUAR DARI RUMAH.
PINCANG :
Pian lhu jangan
ngabur !
PIAN :
Siapa bilang gua
kabur.Gua ada di sini sekarang. Gua di sini !!
HANSIP : ( meniup sempritan sehingga
semua diam )
Tidak punya uang susah,punya uang jadi begini
akibatnya. Kirain gampang
jadi orang kaya. Ayo bubar semua. Bubar, ini
bukan urusan kita lagi ! Bubar!
Susah jadi juragan, tahu nggak, kalau nggak
kuat ya kayak begini jadinya.
CAHAYA
LAMPU MEREDUP DAN MENGARAH PADA PIAN. PINCANG MAU MENDEKATI PIAN TAPI DISERET
HANSIP.
PINCANG :
Curang ! Lhu jangan
ngabur, lhu jangan ngabur Pian!
PIAN :
Makderodok ! Siapa
bilang gua ngabur, siapa bilang gua kabur siapa ....
ISTRI
LALU DUDUK DAN MENYISIR RAMBUTNYA SEPERTI DI BAGIAN PERTAMA. IA PERLAHAN-LAHAN
MENGUMPULKAN PIKIRANNYA YANG BERSERAKAN, LALU BICARA KEPADA PENONTON. PIAN
MASUK KERUMAH DAN MEMELUK ISTRINYA.
ISTRI : Begini nasibnya orang miskin.
disini salah, disana salah, enak seperti para
pejabat. tinggal ongkang-ongkang kaki uang
dateng gitu aja. kapan ya gue
jadi orang kaya? (sambil menghayal)
LAMPU
SEMAKIN MEREDUP SEMUA DAN DIIRINGI DENGAN MUSIK DANGDUT.
SUSUNAN
MANAJEMEN PEMENTASAN DRAMA
LAKON
“HAH”
KELAS
V.A
A. Manajemen Produksi
1. Pimpinan
produksi : Hari Oksander
Wakil Pimpro : Jeelin Sagita
2. Sekretaris : Lusy Ektika
3. Bendahara :
Rohmi
4. Dokumentasi : Nova Wilan Sari
5. Humas : Juwita Okta Ria
6. Tiket : Maria Reka
Novianti
Ø Liya
7. Konsumsi : Malinda
Ø Haryati
Ø Nurhasanah
8. Perlengkapan : Kartika
9. Transportasi : Sildevi Loilita
B. Manajemen Artistik
1. Sutradara : Fitriani
Asisten Sutradara : Kandar Hermawan
2. Pimpinan
Artistik : Irda
3. Make
Up : Irma
Nurfiana
Ø Suci
Anggraini
Ø Tri
fitra Permata Sari
Ø Astri
Oktarina
4. Penata
Kostum : Fitriani
Ø Tari
Septiana
Ø Cici
Wiliyani
5. Penata
Lampu : Widiyanto
Ø Sartika
Ø Tri
Handayani
Ø Riska
Amelia
6. Dekorasi
Panggung : Rini Aryani
Ø Ari
Sopianti
Ø Wati
7. Penata
Musik : Epriyanti
Oktavia
Ø Ulfa
Anggraini
Ø Siti
Jumiati
8. Aktor
/ Aktris
§ Istri : Ani Susiani
§ Nenek : Cici Wiliani
§ Tetangga
: Rahmalia
§ Tetangga
2 : Jeelin Sagita
§ Pincang : Arianto
§ Anak : Sisilia Febrina
§ Hansip : Kandar Hermawan
§ Istri
Hansip : Ranti Purnama Sari
§ Pian : Riyanto
JADWAL LATIHAN
PEMENTASAN DRAMA
LAKON HAH
KELAS
V.A
No
|
Hari
|
Tanggal
|
Agenda
|
Waktu
|
Tempat
|
1.
|
Senin
|
05-11-2012
|
Latihan dasar dan reading
|
13.00 – 16.00
|
Ruangan
|
2.
|
Rabu
|
07-11-2012
|
Latihan dasar, olah vokal dan reading
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
3.
|
Kamis
|
08-11-2012
|
Latihan dasar, olah vokal dan reading
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
4.
|
Senin
|
12-11-2012
|
Olah vokal dan reading
|
13.00 – 16.00
|
Ruangan
|
5.
|
Rabu
|
14-11-2012
|
Olah vokal dan pendalaman emosi
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
6.
|
Kamis
|
15-11-2012
|
Olah vokal dan pendalaman emosi
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
7.
|
Senin
|
19-11-2012
|
Imajinasi dan Interpretasi
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
8.
|
Rabu
|
21-11-2012
|
Imajinasi dan Interpretasi
|
13.00 – 16.00
|
Ruangan
|
9.
|
Kamis
|
22-11-2012
|
Pendalaman karakter
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
10.
|
Senin
|
26-11-2012
|
Pendalaman karakter
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
11.
|
Rabu
|
28-11-2012
|
Rapat penyatuan emosi kelas
|
13.00 – 16.00
|
Ruangan
|
12.
|
Kamis
|
29-11-2012
|
Penyatuan adegan dengan musik
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
13.
|
Senin
|
03-12-2012
|
Pendalaman karakter
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
14.
|
Rabu
|
05-12-2012
|
Rapat Manajemen Produksi dan Artistik
|
13.00 – 16.00
|
Ruangan
|
15.
|
Kamis
|
06-12-2012
|
Pendalaman karakter dan Olah tubuh
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
16.
|
Senin
|
10-12-2012
|
Latihan
gabungan, olah gerak, tehnik masuk panggung dan penyesuaian musik
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
17.
|
Rabu
|
12-12-2012
|
Olah tubuh dan gerak
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
18.
|
Kamis
|
13-12-2012
|
Olah tubuh dan gerak
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
19.
|
Senin
|
17-12-2012
|
Latihan
gabungan, olah gerak, tehnik masuk panggung dan penyesuaian musik
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
20.
|
Rabu
|
19-12-2012
|
Blocking,
Crossing, Movement, dan Grouping
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
21.
|
Kamis
|
20-12-2012
|
Latihan
gabungan, olah gerak, tehnik masuk panggung dan penyesuaian musik
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
22.
|
Senin
|
24-12-2012
|
Blocking,
Crossing, Movement, dan Grouping
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
23.
|
Rabu
|
26-12-2012
|
Perpemain dan musik
Peradegan dan musik
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
24.
|
Kamis
|
27-12-2012
|
Blocking,
Crossing, Movement, dan Grouping
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
25.
|
Senin
|
31-12-2012
|
Penyesuaian panggung dan musik
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
26.
|
Rabu
|
02-01-2013
|
Blocking,
Crossing, Movement, dan Grouping
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
27.
|
Kamis
|
03-01-2013
|
Perpemain dan musik
Peradegan dan musik
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
28.
|
Senin
|
07-01-2013
|
Penyesuaian panggung dan musik
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
29.
|
Rabu
|
09-01-2013
|
Perpemain dan musik
Peradegan dan musik
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
30.
|
Kamis
|
10-01-2013
|
Perpemain dan musik
Peradegan dan musik
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
31.
|
Senin
|
14-01-2013
|
Perapian bentuk pentas
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
32.
|
Rabu
|
16-01-2013
|
Perapian bentuk pentas
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
33.
|
Kamis
|
17-01-2013
|
Perapian bentuk pentas
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
34.
|
Senin
|
21-01-2013
|
Simulasi
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
35.
|
Rabu
|
23-01-2013
|
Gladi kotor
|
13.00 – 16.00
|
Lapangan
|
36.
|
Kamis
|
24-01-2013
|
Gladi kotor
|
13.00 – 16.00
|
RRI
|
DAFTAR
MAHASISWA YANG TERGABUNG DALAM PEMENTASAN DRAMA KELAS V.A
LAKON
“HAH” KARYA PUTU WIJAYA
No
|
Nama Mahasiswa
|
NIM
|
1.
|
Juwita Oktaria
|
2010112001
|
2.
|
Ranti Purnama
Sari
|
2010112002
|
3.
|
Ernida Wati
|
2010112003
|
4.
|
Nova Wilan Sari
|
2010112004
|
5.
|
Siti Jumiati
|
2010112005
|
6.
|
Irda
|
2010112007
|
7.
|
Malinda
|
2010112008
|
8.
|
Suci Anggraini
|
2010112009
|
9.
|
Irma Nurviana
|
2010112010
|
10.
|
Haryati
|
2010112011
|
11.
|
Maria Reka
Novianti
|
2010112012
|
12.
|
Karlina
|
2010112013
|
13.
|
Lusy Ektika
|
2010112014
|
14.
|
Cici Wiliyani
|
2010112015
|
15.
|
Kandar Hermawan
|
2010112016
|
16.
|
Kartika Sariana
|
2010112017
|
17.
|
Ulfa Anggraini
|
2010112018
|
18.
|
Riska Amalia
|
2010112019
|
19.
|
Weti Susani
|
2010112020
|
20.
|
Jeelin Sagita
|
2010112021
|
21.
|
Widiyanto
|
2010112022
|
22.
|
Riyanto
|
2010112023
|
23.
|
Rohmi
|
2010112024
|
24.
|
Tri Fitra Permata
Sari
|
2010112025
|
25.
|
Sisilia Febrina
|
2010112026
|
26.
|
Rini Aryani
|
2010112027
|
27.
|
Hari Oksander
|
2010112028
|
28.
|
Sartika
|
2010112032
|
29.
|
Rahmalia
|
2010112033
|
30.
|
Fitriani
|
2010112034
|
31.
|
Nurhasanah
|
2010112035
|
32.
|
Ari Sopianti
|
2010112036
|
33.
|
Tri Handayani
|
2010112037
|
34.
|
Wati
|
2010112038
|
35.
|
Ariyanto
|
2010112039
|
36.
|
Fitriani
|
2010112041
|
37.
|
Epriyanti Oktavia
|
2010112042
|
38.
|
Ani Susiyati
|
2010112044
|
39.
|
Tari Septiana
|
2010112070
|
40.
|
Sildevi Loilita
|
2010112326
|
41.
|
Astri Oktarina
|
2010112328
|
42.
|
Liya
|
Online Casino: Play Online Roulette at an online casino - Angela
BalasHapusOnline casino with games like Blackjack, Roulette and 비트 코인 온라인 카지노 many others you can play casino online from your browser and get an unforgettable experience.