Rabu, 02 Januari 2013


SINOPSIS NASKAH DRAMA
LAKON “ HAH “
Naskah drama karya Putu Wijaya yang mengisahkan tentang kehidupan ibu Warni dan keluarganya yang mendapat hadiah lotre sebesar 1 milyar dan mendadak menjadi orang kaya baru dikampungnya.
Disebuah desa yang kumuh dimana masyarakatnya berada di garis kemiskinan, salah satunya keluarga warni, karena suaminya jarang pulang membuat ibu dari tiga orang anak terpaksa mengajarkan anak-anaknya untuk mencuri, mencopet bahkan yang wanita dijadikan seorang pelacur, itu semua hanya karena tuntutan ekonomi yang memaksa kalau tidak begitu maka ibu Warni dan keluarganya tidak dapat bertahan hidup.
Kehidupan ibu Warni dan keluarganya sangat memprihatinkan, para tetangga yang tinggal di lingkungan tempat mereka tinggal selalu menghina, mencaci maki keluarga Warni, karena bagi warga di kampungnya keluarga ibu Warni adalah keluarga perusak rumah tangga orang lain dan sangat merugikan.
Suatu ketika para tetangga berbincang-bincang meributkan jemuran mereka yang sering hilang di curi oleh keluarga ibu Warni, oleh karena seringnya jemuran mereka hilang membuat para tetangga kesal dan marah kepada ibu Warni, para tetangga mencaci ibu Warni dan hampir hendak melempari ibu Warni dengan batu, bukan hanya karena jemuran yang sering hilang tetapi para anak tetangga diajak oleh anak-anak ibu Warni untuk mencuri, mencopet dll, dan yang paling parah suami para tetangga sering digoda oleh ibu Warni dan anak perempuannya.
Ibu Warni memang tidak pernah peduli dengan perkataan tetangga karena yang terpenting buat ibu Warni dia harus bisa makan dengan anak-anaknya, setiap hari dengan cara apapun, termasuk memaksa anak-anak untuk menjadi pencuri dan pelacur, ditambah lagi dengan mertuanya yang cerewet.
Suatu ketika teman suaminya datang untuk mencari keberadaan suaminya, ibu Warni menjelaskan kepada semua orang bahwa suminya sudah tidak pulang selama satu bulan. Ketika teman-temannya sedang ribut dijalan, ibu Warni sama sekali tidak melawan dia hanya terdiam karena ibu warni tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh suaminya di luar sana.
Suatu ketika karena hampir putus asa dengan kehidupan yang dijalaninya dengan keluarganya, itu semua hampir membuat ibu Warni nekat untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri, karena kemiskinan yang dialami oleh keluarganya, dan hinaan para tetangga membuat ibu Warni beranggapan bahwa hidupnya tak ada gunanya lagi. Tetapi niatnya itu terhenti karena tiba-tiba diluar terdengar suara teman suaminya yang berteriak amat kencang dan memberi tau bahwa suaminya mendapat hadiah lotre sebesar 1 milyar rupiah.
Dengan hadiah lotre sebesar 1 milyar itu seketika membuat kehidupan keluarga ibu Warni berubah, dari yang dulunya tidak mempunyai apa-apa sekarang mereka bisa membeli apapun yang mereka inginkan, makan-makanan yang enak dan semuanya tersedia dirumahnya, dan yang paling penting para tetangga yang berada di lingkungan tempat tinggalnya mendadak menjadi baik kepada keluarga ibu Warni, para tetangga datang kerumah keluarga ibu Warni untuk mendapat bagian uang dari keluarga ibu Warni.
Keluarga ibu Warni sadar bahwa tak selamanya mereka berada dibawah, buktinya sekarang mereka menjadi orang yang serba berkecukupan.












NASKAH DRAMA
LAKON HAH
KARYA PUTU WIJAYA
KELAS V.A

ADEGAN I

NAMPAK SEBUAH RUANGAN MISKIN YANG SEKALIGUS MENJADI TEMPAT TIDUR, DAPUR, DAN SEGALANYA, BUAT SEBUAH KELUARGA YANG TERHIMPIT DALAM KESULITAN HIDUP YANG TAK TERTAHANKAN LAGI. MALAM HARI TATKALA KETIGA ANAK DAN NENEKNYA SUDAH TIDUR BEGELETAKAN DI MANA-MANA, SEMENTARA SUAMI YANG ENTAH APA PEKERJAANNYA BELUM PULANG. DITERANGI OLEH LAMPU TEPLOK ISTRI YANG PEOT DIHAJAR KESULITAN SEHARI-HARI, DUDUK MENYISIR RAMBUTNYA. LAMAT-LAMAT TERDENGAR SUARA MUSIK DANG-DUT. PIKIRAN-PIKIRAN WANITA YANG SEDANG MERATAPI NASIBNYA ITU TERCECER, TERBEBER DI SUDUT GUBUK, BERSERAKAN TAK KARUAN. KENYATAAN DAN LAMUNAN BERCAMPUR ADUK.


TETANGGA 1             : ( meludah dengan dahsyat ) Yang bener aja ! Jangan pura-pura lupa.
  Kalau berani berbuat harus berani bertanggung jawab.

TETANGGA 2            : Kita sama-sama cari makan. Kita sama-sama punya anak.
                                      Kita sama-sama makan nasi. Kalau besok pagi masih mungkir lagi kita panggil polisi!

TETANGGA 1             : Betul panggil polisi saja !

TETANGGA 2             : Anaknya makin rusuh. Semuanya doyan nyolong. Lengah
  sedikit, jemuran kabur. Sejak kamu tinggal di sini, gang ini mesum.

ISTRI MENANGIS TERTAHAN SAMBIL TERUS MENYISIR.

TETANGGA 2             : Hhh kuno! Boleh mewek tapi hutang tetap hutang ! Bayar!

TETANGGA 1             : Main sandiwara terus ! ( kepada penonton)
  Kalau belum tahu kelakuannya memang ini bisa memfitnah.
  Dikiranya kita yang kejam makan darah orang yang tidak punya.
  ( menoleh )
  Begitu mau kamu ya ?!

ISTRI MENGGAPAI GAPAI SESUATU SEPERTI MENCARI PEGANGAN.

TETANGGA 2             : Awas...awas...dia ambil pisau !

SEMUA TETANGGA MENJAUHI. ISTRI MENGAMBIL PISAU DAPUR. IA MAJU DAN MENUNJUKKAN PISAU ITU.PARA TETANGGA MENJAUH.

ISTRI                           : Saya kan sudah ngaku. Betul. Itu salah anak-anak saya.Ya salah saya.
  Salah suami saya. Memang betul salah saya. Tapi saya kan sudah
  minta maaf. Sudah minta maaf berkali-kali.

TETANGGA 2             : Minta maaf tapi kamu lakukan lagi ! Sama juga bohong !

ISTRI                           : Mesti bagaimana lagi ? ( mengulurkan pisau )
  Nggak tahu lagi saya harus bagaimana. Sudah begini saja. Bunuh saja
  sekarang daripada begini salah, begitu salah. Ini. Bunuh saja, nggak
  akan ngelawan saya.

TETANGGA 2             : Eeeeee, kok enak. Habis ngutang mau mati. Lunasi dulu, nanti kalau
  sudah beres mau mati atau mau apa begitu terserah !

ISTRI                           : ( menangis ) Saya sudah minta maaf saya sudah nyembah-nyembah,
  saya sudah mau apa saja, kok terus saja diinjak-injak. Matiin saja
  sekalian daripada disakiti begini.

MEROGOH DADANYA MAU MEMOTONG

TETANGGA 1             : Heeeee jangan. Wah, wah kumat lagi !

SALAH SEORANG TETANGGA LARI DAN MENUBRUK. ISTRI  JATUH. TETANGGA MENGAMBIL PISAU DAN MELARIKANNYA. ISTRI MENJERIT KESAKITAN

ISTRI                           : Tolongggggg! Tolongggggg! Aku mau dibunuhhhhh!

TETANGGA 1             : Nah lhu! Lariii!

TETANGGA YANG MEREBUT PISAU MELEMPARKAN PISAU ITU KEMBALI KE DEKAT ISTRI. ISTRI MENJERIT SEAKAN-AKAN DITIKAM.

ISTRI                           : Ember! Dikira gampang bunuh orang ? ( keras )
  Ayo bunuh sini ! Bunuh sini! kalau betul berani (Meludah)
  Pengecut! Tukang rampok! (melihat kepada penonton. ketawa sinis)
  Habis kalau tidak begituan kagak mau pergi.
                        
ADEGAN II

NENEK, MERTUA SI ISTRI  TERBANGUN.

NENEK           : ( terbangun ) Sapa yang nggak mau pergi. Malam-malam kok ngomel sendiri
  seperti orang edan. Cari duit sana, kan bisa makan.

ISTRI               : Orang sudah hampir mati begini, kok maunya makan terus !

NENEK           : Kalau banyak dosa memang matinya cepat, aku tidak ada dosa jadi nggak
 mati-mati. Mestinya kamu yang mati duluan

ISTRI               : Diem lhu monyet ompong! Ntar gua sumpal sama kotoran. Hati gua udah
  mendidih ini. Kalau begini terus, memang jadi kepingin bunuh orang.

NENEK           : Wong edan !

ISTRI  HENDAK MENARIK KAKI NENEK,  KEBURU PINTU DIGEDOR DARI LUAR.

PINCANG       : Pian, Pian !                           

ISTRI MEMUNGGUT PISAU.

PINCANG       : ( menggedor ) Pian ! Awas kamu ! Kalau besok tidak dibagi, lhu mati !
  Makan sendiri, curang ! Besok pagi-pagi gua tunggu di warung Hasan. Bawa
  semua kalau mau selamet ! Sialan ! 

MENENDANG PINTU.

ISTRI               : Kalau mau bunuh, bunuh saja, jangan pakai nendang-nendang pintu !

PINCANG       : ( terdengar menjauh ) Besok pagi- pagi atau buntut lhu kita kerjain lagi !

ISTRI               : Bangsat !

NENEK           : Siapa bangsat ? Kamu yang bangsat ! Kalau tidak bisa cari makan jangan
                          maki-maki orang tua ! ( ngomel ) Dasar perempuan gila

NGEDUMEL TAK JELAS SAMBIL MASUK KE DALAM RUANGAN.

ISTRI               : Tiap malam ngomel aja! Cepetan mati dong! Sudah tua masih ngerepotin aja!
                          (sambil berjalan masuk ke dalam panggung).

LAGU DANGDUT TAMBAH  KERAS. TAPI KEMUDIAN DIKALAHKAN OLEH SUARA MOTOR
ADEGAN III

SEBUAH MOTOR KELUAR DIKENDARAI OLEH HANSIP. ANAK PEREMPUAN YANG SUDAH REMAJA KELUAR DARI PANGGUNG, RUPANYA SUDAH MENUNGGU-NUNGGU SUARA MOTOR ITU. IA CEPAT MENDADANI DIRINYA DAN HENDAK MENYUSUL.
                                                                                                                                     
ISTRI               : Lusiiiiiii, mau kemana lhu? (istri menjerit dari dalam)

ANAK             : Mau tau aja. Ikut Oom !

MOTOR TERUS JALAN.

ANAK KEMUDIAN MENGANGKAT ROKNYA.MOTOR ITU ATRET, DISERET OLEH HANSIP.

HANSIP           : Mau ke mana ?

ANAK                         : Ke mana saja mau.

HANSIP           : Nanti kena marah orang rumah ?

ANAK                         : Biarin. Udah biasa. ( langsung naik ke boncengan ) Ngebut ya ! ( memeluk )
  Ayo Oom !

HANSIP           : Upahnya apa ?

ANAK             : Apa saja deh !

HANSIP           : Tapi tiga kali ya!

ANAK             : Sip

HANSIP TERTAWA NGAKAK. TIBA-TIBA MUNCUL PEREMPUAN GENDUT MEMBAWA PENTUNGAN DAN LANGSUNG MELABRAK HANSIP LALU MENGANGKAT ANAK DAN MENCAMPAKKANNYA KE TANAH.

ISTRI HANSIP            : Pecun ! Kecil-kecil sudah gatal begini, besar-besar kamu jadi
  peyeum! Setan ! makanya mintak sekolahin sama mak lhu biar
  kelakuan lhu bener dikit.

ANAK                         : hhh, untuk apa sekolah. gak sekolah juga gue bisa cari makan.

ISTRI HANSIP            : orang sekolah bukan untuk cari makan tapi cari kepintaran supaya
  tidak ngaco, bego!

ANAK LARI DAN KELUAR

ISTRI HANSIP            : Berhenti. Jangan lari kamu

MELUDAH LAGI

HANSIP                       : Dia Cuma mau num ...

LANGSUNG DIHAJAR LAGI

ISTRI HANSIP            : Pulang ! Cepat pulang ! Dasar lelaki, bisa saja cari alasan. Dinas kek,
  lembur kek, tahunya cuma mau nyuci barang. Sudah layu begitu
  masih saja bertingkah ! Minggat !
  ( Hansip mendorong motornya dengan gugup )
  Belum kapok kamu ya ! Satu kali lagi coba-coba ganggu laki gua
  awas barang kamu tak robek sampai jebol ! Kalau ada modal sih
  mendingan. Ini udah gembrot
  ( maksudnya memaki, ternyata ia menyebutkan ciri-ciri phisik dirinya
  sendiri), beser, bau, kok genitnya minta ampun !
LAMPU REDUP DAN LAMA-LAMA MATI



ADEGAN IV

PINTU DIGEDOR LAGI. PINCANG YANG BERTAMPANG SEREM DAN MISTERIUS MASUK BAWA SENJATA. IA MEMERIKSA RUANGAN.
                                                         
PINCANG       : Pian ! Pian ! Jangan makan sendiri lhu! Curang lhu Bopeng! Mana Pian ?

ISTRI               : Belum pulang.

PINCANG       : Kamu tidak bisa lari Bopeng. Jangan coba-coba nipu Pincang.        

ISTRI               : Sumpah mati dia belum pulang sejak satu bulan.

PINCANG       : lhu pikir gua bisa lhu kerjain ? Dulu itu gua kasihan lihat lhu belepotan
  begitu.Sekarang tidak bisa lagi. Ayo keluar ! Bopeng!!!

NENEK           : Berisik!

PINCANG       : Hee ! Bongkok! diem lhu  Tikus busuk nggak usah ikut campur ! Mau
  dipatahin lagi ya ? Ini senjata pinjaman. Yang punya lagi tiduran sama jande
  tukang tahu di pasar. Tapi kalau gua tembak, pale lhu pecah juga jadi seribu.
  Jangan ikut campur, Hantu! Bopeng! Lhu jangan bikin gua kalap ! Mana
  bagian gua! Jangan makan sendiri lhu!

NENEK BANGUN HENDAK PERGI KELUAR.

PINCANG       : Heee! Sundel Bolong, jangan kabur. Kembali! Lhu tiduran aja, Bongkok !
  ( Nenek kembali tiduran )
  Lhu semua jangan coba-coba sama Pincang. Lhu mengaum juga kagak bakal
  ada yang datang nolongin. Jangan betingkah gua tembak satu-satu lhu baru
  tahu rasa. Belum kenal Pincang ya ! Mana si Bopeng kalau gua ke sini lagi
  bopeng tidak ada. mati lhu semua.

ISTRI DUDUK KEMBALI NYISIR. ANAK MASUK DARI LUAR RUMAH

ANAK             : Mak ! Capek.

ISTRI               : Dikasih uang nggak? Berapa orang ?

ANAK             : Sepuluh. Dobel semua. mana gak dikasih uang lagi mak.

ISTRI               : Kurang ajar. Gigit saja biar putus.

ANAK             : ( bangun ) Habis masak disuruh datang lagi besok.

ISTRI               : Bangsat !

ANAK             : Katanya hutang bapak banyak !

ISTRI               : Mereka yang hutang bukan kita ! Masak anak gua dikerjain tidak dibayar !

ANAK             : Lama-lama enak juga !

ISTRI               : Bangsat !

ANAK             : Kuat-kuat nariknya. Mak.

ISTRI               : ( meraih uang ) Berapa sih ini. Kerja jam-jaman cuma seperak-seperak
  begini ! Cuci dulu sana, jorok !

ANAK             : Ah capek ah !

(NENEK TERBANGUN)

NENEK           : Ajarin kek yang bener. Masak anak bagus-bagus begitu disuruh jadiiii.....

ANAK             : Jadi apa ? pecun ? Kalau ngak ada pecun ini juga nggak ada yang makan di
  sini. Jangan anggap remeh. Mesti, mesti bikin sakit hati. Maunya nyinggung
  perasaan. Kita udah capek bating tulang, terus saja dilipet kayak  lumpia.
  Lama-lama bunuh diri juga gua kebanyakan frustasi. Badan sudah ringsek
  begini, kasih kek penghargaan sedikit. Kok malah dihina terus. Memangnya
  ini comberan tempat berak ? Tak usah ya ! Kalau memang nggak butuh biar
  gua minggat sekarang biar tahu rasa ! Biar kapok ! ( PERGI KE LUAR )

ISTRI               : Ke mana itu ? Jangan pergi!!!!

ANAK             : Mau cari angin panas dirumah.         

NENEK           : Sialan, kirain mau gantung diri

ISTRI               : Sudah tua tidur saja !

NENEK           : Kalau Pian tidak ada gue terus yang disalahin. Lama-lama sebel. Sebel !lhu
  pikir gue takut  ya !

ISTRI MELEMPAR SISIR KE DINDING DEKAT NENEK, LANGSUNG ORANG TUA ITU DIAM DAN MASUK KEDALAM KAMAR.

ISTRI               : Gustiii …. aku tidak kuat lagi. Makin lama kok makin berat saja. Semua
  menyalahkan aku. Suami nggak karuan aku yang salah. Anak rusak, aku
  yang salah.Tetangga mati aku yang salah. Ini bagaimana mestinya sekarang ?
  Perempuan selalu jadi bulan-bulanan dari dulu. Aku mesti bilang apa kalau
  tukang kredit datang besok ? Bagaimana kalau rumah dibongkar ?
  ( ngomel tak jelas apa yagn dikatakannya, tertutup oleh suara musik
  dangdut, tapi mulutnya terus kelihatan komat-kamit )


ISTRI USAI NYISIR.KEMUDIAN IA SEBAHYANG/BERDOA MENURUT AGAMANYA. SETELAH ITU IA MENGAMBIL SEBUAH BANGKU. IA BERDIRI DI ATAS BANGKU. LALU MELEPAS STAGENNYA.DILEMPARKAN KE TIANG RUMAH. LALU MENGIKATNYA BAIK-BAIK. KEMUDIAN IA MEMBUAT BULATAN UNTUK MENGIKAT LEHERNYA. SEMENTARA IA MEMPERSIAPKAN PENGANTUNGAN ITU, ANAKNYA DATANG DAN  MEMPERHATIKAN APA YANG HENDAK DIKERJAKAN OLEH WANITA ITU. ISTRI MENCOBA GANTUNGAN ITU, LALU MENGIKATNYA LAGI DENGAN LEBIH HATI-HATI. NENEK MEMPERHATIKAN APA YANG DILAKUKAN OLEH ISTRI YANG PUTUS ASA ITU. WANITA ITU BELUM MENYADARI BAHWA IA  SEDANG DITONTON. PADA DETIK-DETIK TERAKHIR KETIKA IA MENGALUNGKANGANTUNGAN ITU KE LEHERNYA DAN MENOLEH KE DEPAN, IA BARU SADAR,  SEMUA MEMPERHATIKANNYA. ISTRI TERTEGUN, TAK DAPAT MELANJUTKAN RENCANANYA. DITONTON OLEH SELURUH KELUARGA, IA BERDIRI DI ATAS BANGKU DENGAN STAGEN TERIKAT DI LEHERNYA. MUSIK DANGDUT BERTAMBAH SERU. NENEK YANG PERTAMA BERGERAK. IA MEMPERHATIKAN WANITA ITU LALU BERBICARA DENGAN KETUS.

NENEK           : Ayo teruskan. Kenapa berhenti ?!

NENEK MENUMPANGKAN KAKINYA KE KAKI BANGKU DAN MENGGERAK-
GERAKKANNYA.
(Menggerak-gerakkan bangku ) Perlu aku bantu ?

WAJAH ISTRI KELIHATAN CEMAS.

NENEK           : Kalau mau mati, mati saja cepat, jangan ngerepotin. Biar Pian bisa kawin
  lagi. Ayo ! Kok ragu-ragu !


ISTRI MULAI MENANGIS. ANAKNYA HANYA MEMPERHATIKAN.
MAU MENGAMBIL ANCANG-ANCANG UNTUK MENONJOK BANGKU ITU DENGAN TONGKATNYA, TIBA-TIBA TERDENGAR SUARA KETUKAN DARI LUAR

PINCANG       : Bukaaaa ! Buka !

NENEK MENGURUNGKAN NIATNYA. PINTU TERTENDANG DARI LUAR. ANAK CEPAT MELONCAT KE TEMPAT TIDUR. ISTRI CEPAT MENGERATKAN STAGEN DAN BERSIAP HENDAK MELONCAT. PINCANG MASUK.

PINCANG       : Kurangajar ! Pian dapat lotre satu milyar! Si Bopeng menang! Kurangajar !
  Sialan ! Kampret !

MENENDANG DAN MENGOBRAK-ABRIK SESUATU, LALU JATUH

NENEK           : Apa ? Lotre satu milyar?

ISTRI               : ( terkejut mencoba melepaskan ikatan stagen ) Tolongg ! Tolongggg !
ANAK SUDAH TELANJUR KELUAR

ISTRI               : Tolong !
  ( menggapai-gapai kalap tapi kursi itu kan tertendang,badannya tergantung)
  Tolongggggggg  ……

ISTRI TERGANTUNG. NYARIS MATI. TAPI ANAK CEPAT KEMBALI DAN MENYELAMATKAN IBUNYA. SUARA MUSIK DANGDUT BERTAMBAH SERU-BERTAMBAH SERU. NENEK BANGUN DAN BERLARI KELUAR.

NENEK           : Satu milyar, O Gusti ! Berapa itu? Ada setengah juta?

PINCANG       : Bangsat ! Bopeng bangsat ! Kenapa elhu yang menang bukan gua!

ADEGAN V

DI TEMPAT YANG SAMA.BELUM ADA YANG BERUBAH.TALI STAGEN YANG SE
YOGYANYA DIPAKAI UNTUK MENGGANTUNG, MASIH TERJULUR DI ATAS RUANGAN. SELURUH ANGGOTA KELUARGA SEDANG MAKAN BESAR. MUSIK DANGDUT BERTAMBAH KERAS. LAMPU PERLAHAN-LAHAN MENYALA. RUMAH PIAN MASIH TETAP RUANGAN YANG DULU. ADEGAN MAKAN INI BERLANGSUNG BEBERAPA LAMA TETAPI SUASANANYA SUDAH BERUBAH TERDAPAT BENDA-BENDA BARU YANG MENAIKKAN GENGSI SEPERTI RADIO DAN TV. SELURUH ANGGOTA KELUARGA SEDANG MENIKMATI KESENANGANNYA SAMBIL MAKAN. PIAN MASIH TETAP MABOK. PINCANG DAN PARA TETANGGA MONDAR-MANDIR DI DEPAN RUMAH PIAN.

PINCANG       : Satu milyar itu nolnya  berapa, coba ? ( tidak ada yang menjawab )
  Semilyar itu berapa,tahu nggak ?( tak ada yang menjawab )
  Satu milyar itu berapa, tahu nggak ?! ( tak ada yang menjawab, semua orang
  memandang keluarga Pian yang makan )
  Satu milyar itu berarti cukup beli rumah, beli mobil, beli sawah, beli tv, beli
  video, beli motor, beli kuda, bisa nyabo sampai kenyang. Dengan satu milyar
  bisa jadi dewa. Bangsat ! Di mana si Bopeng! Bopeng !  Bangsat kamu !
  ( melempar-lempar ke dalam rumah Pian ) Lhu curang ! Matek lhu cepetan.
  Matek lhu kebanyakan makan morfin!

HANSIP MUNCUL MENYEMPRIT-NYEMPRIT.

HANSIP           : Berhenti ! Jangan mengganggu tetangga !

PINCANG       : Sialan dia dapat satu milyar !

HANSIP           : Itu rezeki orang !

PINCANG       : Ngapain dia yang dapat bukan kita !

HANSIP           : Sudah pergi sana dan jangan mabok di sini !

PINCANG       : Dia yang curang! Habis masak dia dapat satu milyar, beli lotre juga kagak
                          pernah!.

HANSIP           : Kalau mau dapat lotre berhenti mimun, jadi orang baik, sembahyang. Nanti
  dapat.Tapi beli lotre dulu. Kalau tidak pernah beli mana bisa dapat !

PINCANG       : Dia juga kagak pernah beli, kok dapat ?

HANSIP           : Itu rezeki orang Cang !

PINCANG       : Curang ! 

HANSIP           : Kalau sabar, nanti pasti dapat ! Saya minta sekarang pergi dari sini,
  mengganggu ketengan orang lain yang mau istirahat!

MENDORONG PINCANG SUPAYA PERGI.
TAK LAMA KEMUDIAN PINTU DIKETUK-KETUK.

TETANGGA  2            : Spada !

ISTRI                           : Cepat sembunyikan, sembunyikan !

TETANGGA 1 : Belum satu minggu yang lalu masih makan tai, sekarang sudah punya
  semuanya.TV dan radio. Yang di sudut itu apa ya ?
  ( menunjuk ke sudut yang tertutup  )
  Besar sekali. Paling sedikit itu ya, apa ?

TETANGGA 2 : Satu milyar kalau ditukar wah ….. banyak kali. Semua jadi kepengan
  ya sebesar itu, goblok

TETANGGA 1 : Bukan ! Itu syarat ! Sajen barangkali ! Masak tidak pernah beli lotre,
  tahu-tahu beli sekali dapat.. Kita tigapuluh tahun beli terus, kalah
  melulu. Barangkali kalau dikumpulin lebih dari tiga  ratus juta dolar.
  tu pasti sajen buat jin. Kalau tidak ditolong jin mana bisa narik.

PINCANG MUNCUL DI LUAR RUMAH. TETANGGA BERLARI MENINGGALKAN RUMAH PIAN

PINCANG                   : Bopeng! Bopeng! Bangsat kamu ! Aku yang kerja keras kamu yang
  dapat. Sini bagi. Bagi dua ! Kalau tidak awas bini kamu. Kapan kamu
  beli lotre ? Duit siapa kamu pakai. Itu duit gua. Kalau dapat itu juga
  duit gua, lhu jangan main rampok ! Bopeng ! Bopeng! Bopeng!
  Bangsat ! Bohong kamu !

PIAN YANG MABOK BERGERAK. TAK ADA YANG MENGHIRAUKAN. IA MENGENDAP-ENDAP SAMBIL JATUH BANGUN, KELUAR RUMAH.

PINCANG                   : Pian !

PIAN                           : ( suaranya tercekik jauh di dalam perutnya ) Apaan Cang ???

PINCANG                   : Kamu bangsat !

PIAN                           : Kamu mau apa ?

PINCANG                   : Bagi dua !

PIAN                           : Apanya yang dibagi.

PINCANG                   : Lotre, kamu dapat lotre ! Apa kau kira aku bego tidak tahu?! Hasil
  jualan bulan lalu juga belum kamu setor.Curang kamu !

PIAN                           : Siapa bilangin elhu gua dapat lotre?

PINCANG                   : Ah prek! Jangan berlagak pilon. Sumpah! Tuh lihatin sendiri!

PIAN MELIHAT.

PIAN                           : Sialan ! Kalau gua dapat sekepeng juga semua tahu, semua minta
bagian. Sial ! Giliran kelaparan, semua lari. semua menyabet apa saja. belajar donk dari pemimpin-pemimpin kita, wakil-wakil rakyat sudah kenyang mereka masih merampok orang miskin. liat donk di luar sana, di pasar burung, di perempatan, banyak orang lengah yang bisa diembat, asal lhu berani aja. kalau nyolong jangan tanggung seratus triliyun kek, masuk bus kek cari dompet atau cari anjing di komplek perumahan orang kaya. dari pada nyabu, badan capek, modal gak balik akhirnya penyakitan terus begini lama-lama kita mati.

PINCANG                   : Bangsat ! Pengkhianat kamu ! Bagi!

PIAN                           : Antara kita tidak ada apa-apa lagi !

PINCANG                   : Siapa bilang ! Kita dari dulu cs, kamu jangan coba-coba ngabur !

PIAN                           : Siapa yang ngabur, gua cuma mabur angin-angin !

PINCANG                   : Jangan merat lhu !

PIAN                           : Buat apa merat, gua sudah capek dikejar-kejar orang nagih hutang!.

PINCANG                   : Bagi dua! Kalau lhu macem-macem buntut lhu gua kerjain terus.

PIAN                           : Biarin kerjain saja, ntar kalau gua sudah di atas gua balas. Sekarang
                                      lhu bilang apa juga gua ikutin. Jangan kirain Si Pian cuma bisa
                                      ngompol Pian juga bisa berak emas. Pian juga bisa makan manusia
                                      mentah-mentah, bias gua  potong sembilan Lhu baru nyahok. Tak
                                      kunyah kepala lhu baru sadar! Ngerti ? lhu mesti sabar Pincang
                                      bangsat!

PINCANG                   : Bajingan, pengkhianat kamu ! Jahat!

PIAN                           : Memang gua jahat, dari dulu, tapi belum dapat kesempatan, kirain lhu
                                      aja yang punya taring ! Brengsek !

PIAN LARI SETELAH MENENDANG

PINCANG                   : Brengsek, jangan kabur ! Bopeng !

MENGEJAR. LAMPU REDUP PERLAHAN-LAHAN.TAPI PINCANG TERUS BERTERIAK-TERIAK.

PINCANG                   : Bopeng ! Mana kamu ! Mana kamu bangsat ! Jangan lari dimakan
  sendiri, awas kamu ! Bopenggggggggg !

ADEGAN VI

LAMPU REDUP PERLAHAN-LAHAN. DI KEJAUHAN TERDENGAR SUARA PINCANG.

PINCANG       : Bopeng!!!! Jangan kabur lhu. Bopeng!

LAMPU MAKIN REDUP, TAPI MEMUSAT KE KELUARGA PIAN. PIAN TIBA-TIBA
MUNCUL DARI DALAM GELAP.

PIAN               : Aku tidak ngabur. Siapa bilang aku ngabur !
  ( cahaya mengabur tapi ditahan Pian )
  Tunggu ! Tunggu dulu, gua belum selesai bicara !( cahaya lebih terang lagi )
  Warni, Pian tidak ngabur, jangan percaya Pincang, jangan percaya mulut
  orang, percaya sama Pian.Gua bersumpah, gua bersumpah untuk terakhir kali
  sekarang. Pian beli lotre lagi besok. Pasti sekali ini akan beneran dapat, pasti
  dapat War. Bukan cuma dua ribu, tapi dua juta, bahkan duaratus juta bahkan
  dua milyar. Pasti ! Aku sudah dapat nomornya sekarang, aku sudah tahu
  rahasianya sekarang, tapi harus dibeli dulu baru dicarikan dukun, bukan
  tunggu dapat baru dibeli ! Aku tidak ngabur lagi sekarang. Gua di sini ! Pian
  di sini ! Jangan takut !

ISTRI PIAN TAK MENJAWAB.DIA TERSENYUM SAMBIL MENYISIR RAMBUTNYA. PIAN DATANG DAN MEMEGANG TANGANNYA.

PIAN               : ( mengumpulkan keluarganya ) Sini kumpul semua. Gua sudah insaf
  sekarang. Gua sudah kapok.Gua kagak mau minum lagi.Gua mulai sekarang
  mau tobat bener. ( menuntun tangan istrinya menuju ke bawah tali stagen )
  Masak orang terus menerus bodoh, seteler teler orang, ini kan manusia juga.

NENEK           : Kalau diasah terus gunung batu juga bisa jadi jarum.

PIAN               : Benar. Hanya oang-orang sirik yang tidak mau kita insaf. Mereka mau kita
  jadi kecoak terus. Kalau kita pintar mereka tidak bisa kaya. Pian tidak
  sebodoh itu, dulu memang. Biar tidak sekolah, tapi Pian tahu mana bener
  mana salah.

NENEK           : Biar orang-orang itu mengejek terus, tapi kita diam-diam saja bergerak,
  bergerak diam-diam, tahu-tahu semilyar, tahu-tahu naik mersi.Tahu-tahu
  separuh telanjang begini. Permainan orang kaya kan begini.

PIAN               : Pokoknya mulai sekarang. Mulai sekarang. Pian bersumpah mulai sekarang
  ini ke depan semuanya akan beres. Pian tidak judi lagi, tidak nyabo, tidak
  minum. Hanya beli lotre.

NENEK           : Biar dapat lagi dua milyar. Tapi beneran!

LAMAT-LAMAT TERDENGAR SUARA MUSIK DANGDUT YANG EROTIS. MAKIN
KERAS, MAKIN KERAS. CAHAYA FANTASTIS. SEGALANYA SEPERTI IMPIAN. SE
MENTARA PIAN DAN NENEKNYA NGOMONG, BERLANGSUNG UPACARA MENGGANTUNG DIRI. DENGAN KHIDMAT ANAK MENYEDIAKAN BANGKU. ISTRI PIAN DITUNTUN OLEH PIAN NAIK KE BANGKU TEPAT DI BAWAH TALI STAGEN ITU. SALAH SATU ANAK MEMBERIKAN SISIR.ISTRI PIAN MENYISIR-NYISIR RAMBUTNYA SAMBIL MEMATUT-MATUT KE KACA KECIL.

PIAN               : Kalau kita mau berusaha kata orang, apa-apa juga pasti bisa.Tuh lhu lihat
  sendiri yang penting ada lah kemauan, ya kan Nek.

NENEK           : Bener. ( menyanyikan sebuah tembang daerah )

ISTRI PIAN TELAH SELESAI MENYISIR RAMBUTNYA. SALAH SATU ANAK ME
NGULURKAN SEBUAH BUNGA KAMBOJA. BERSAMAAN DENGAN ITU PINTU DIGEDOR KERAS SEKALI.

PINCANG       : ( Sambil menendangi pintu )
  Pian ! Pian ! Lhu jangan ngabur ! Pian ! Piannnnnnn !

PINCANG       : Pian ! Pian ! Bangsat ! Lhu jangan ngabur !

HANSIP           : Tenang, tenang !

PINCANG       : Pian ! Bangsat ! Lhu jangan ngabur !

HANSIP MEMUKUL PINCANG.

HANSIP           : Kapok ngak lhu !

MEMBORGOL PINCANG. PIAN KELUAR DARI RUMAH.

PINCANG       : Pian lhu jangan ngabur !

PIAN               : Siapa bilang gua kabur.Gua ada di sini sekarang. Gua di sini !!        

HANSIP           : ( meniup sempritan sehingga semua diam )
  Tidak punya uang susah,punya uang jadi begini akibatnya. Kirain gampang
  jadi orang kaya. Ayo bubar semua. Bubar, ini bukan urusan kita lagi ! Bubar!
  Susah jadi juragan, tahu nggak, kalau nggak kuat ya  kayak begini jadinya.

CAHAYA LAMPU MEREDUP DAN MENGARAH PADA PIAN. PINCANG MAU MENDEKATI PIAN TAPI DISERET HANSIP.

PINCANG       : Curang ! Lhu jangan ngabur, lhu jangan ngabur Pian!

PIAN               : Makderodok ! Siapa bilang gua ngabur, siapa bilang gua kabur siapa ....

ISTRI LALU DUDUK DAN MENYISIR RAMBUTNYA SEPERTI DI BAGIAN PERTAMA. IA PERLAHAN-LAHAN MENGUMPULKAN PIKIRANNYA YANG BERSERAKAN, LALU BICARA KEPADA PENONTON. PIAN MASUK KERUMAH DAN MEMELUK ISTRINYA.

ISTRI               : Begini nasibnya orang miskin. disini salah, disana salah, enak seperti para
  pejabat. tinggal ongkang-ongkang kaki uang dateng gitu aja. kapan ya gue
  jadi orang kaya? (sambil menghayal)

LAMPU SEMAKIN MEREDUP SEMUA DAN DIIRINGI DENGAN MUSIK DANGDUT.












































                              
SUSUNAN MANAJEMEN PEMENTASAN DRAMA
LAKON “HAH”
KELAS V.A
A.    Manajemen Produksi
1.      Pimpinan produksi            : Hari Oksander
Wakil Pimpro                    : Jeelin Sagita

2.      Sekretaris                          : Lusy Ektika

3.      Bendahara                         : Rohmi

4.      Dokumentasi                     : Nova Wilan Sari

5.      Humas                               : Juwita Okta Ria

6.      Tiket                                  : Maria Reka Novianti
Ø  Liya

7.      Konsumsi                          : Malinda
Ø  Haryati
Ø  Nurhasanah

8.      Perlengkapan                     : Kartika

9.      Transportasi                       : Sildevi Loilita







B.     Manajemen Artistik
1.      Sutradara                           : Fitriani
Asisten Sutradara              : Kandar Hermawan

2.      Pimpinan Artistik              : Irda

3.      Make Up                           : Irma Nurfiana
Ø  Suci Anggraini
Ø  Tri fitra Permata Sari
Ø  Astri Oktarina

4.      Penata Kostum                  : Fitriani
Ø  Tari Septiana
Ø  Cici Wiliyani

5.      Penata Lampu                   : Widiyanto
Ø  Sartika
Ø  Tri Handayani
Ø  Riska Amelia

6.      Dekorasi Panggung           : Rini Aryani
Ø  Ari Sopianti
Ø  Wati

7.      Penata Musik                    : Epriyanti Oktavia
Ø  Ulfa Anggraini
Ø  Siti Jumiati

8.      Aktor / Aktris

§  Istri                        : Ani Susiani
§  Nenek                    : Cici Wiliani
§  Tetangga                : Rahmalia
§  Tetangga 2             : Jeelin Sagita
§  Pincang                 : Arianto
§  Anak                     : Sisilia Febrina
§  Hansip                   : Kandar Hermawan
§  Istri Hansip           : Ranti Purnama Sari
§  Pian                       : Riyanto



























JADWAL LATIHAN PEMENTASAN DRAMA
LAKON HAH
                                             KELAS V.A   

No
Hari
Tanggal
Agenda
Waktu
Tempat
1.
Senin
05-11-2012
Latihan dasar dan reading
13.00 – 16.00
Ruangan
2.
Rabu
07-11-2012
Latihan dasar, olah vokal dan reading
13.00 – 16.00
Lapangan
3.
Kamis
08-11-2012
Latihan dasar, olah vokal dan reading
13.00 – 16.00
Lapangan
4.
Senin
12-11-2012
Olah vokal dan reading
13.00 – 16.00
Ruangan
5.
Rabu
14-11-2012
Olah vokal dan pendalaman emosi
13.00 – 16.00
Lapangan
6.
Kamis
15-11-2012
Olah vokal dan pendalaman emosi
13.00 – 16.00
Lapangan
7.
Senin
19-11-2012
Imajinasi dan Interpretasi
13.00 – 16.00
Lapangan
8.
Rabu
21-11-2012
Imajinasi dan Interpretasi
13.00 – 16.00
Ruangan
9.
Kamis
22-11-2012
Pendalaman karakter
13.00 – 16.00
Lapangan
10.
Senin
26-11-2012
Pendalaman karakter
13.00 – 16.00
Lapangan
11.
Rabu
28-11-2012
Rapat penyatuan emosi kelas
13.00 – 16.00
Ruangan
12.
Kamis
29-11-2012
Penyatuan adegan dengan musik
13.00 – 16.00
Lapangan
13.
Senin
03-12-2012
Pendalaman karakter
13.00 – 16.00
Lapangan
14.
Rabu
05-12-2012
Rapat Manajemen Produksi dan Artistik
13.00 – 16.00
Ruangan
15.
Kamis
06-12-2012
Pendalaman karakter dan Olah tubuh
13.00 – 16.00
Lapangan
16.
Senin
10-12-2012
Latihan gabungan, olah gerak, tehnik masuk panggung dan penyesuaian musik
13.00 – 16.00
Lapangan
17.
Rabu
12-12-2012
Olah tubuh dan gerak
13.00 – 16.00
Lapangan
18.
Kamis
13-12-2012
Olah tubuh dan gerak
13.00 – 16.00
Lapangan
19.
Senin
17-12-2012
Latihan gabungan, olah gerak, tehnik masuk panggung dan penyesuaian musik
13.00 – 16.00
Lapangan
20.
Rabu
19-12-2012
Blocking, Crossing, Movement, dan Grouping
13.00 – 16.00
Lapangan
21.
Kamis
20-12-2012
Latihan gabungan, olah gerak, tehnik masuk panggung dan penyesuaian musik
13.00 – 16.00
Lapangan
22.
Senin
24-12-2012
Blocking, Crossing, Movement, dan Grouping
13.00 – 16.00
Lapangan
23.
Rabu
26-12-2012
Perpemain dan musik
Peradegan dan musik
13.00 – 16.00
Lapangan
24.
Kamis
27-12-2012
Blocking, Crossing, Movement, dan Grouping
13.00 – 16.00
Lapangan
25.
Senin
31-12-2012
Penyesuaian panggung dan musik
13.00 – 16.00
Lapangan
26.
Rabu
02-01-2013
Blocking, Crossing, Movement, dan Grouping
13.00 – 16.00
Lapangan
27.
Kamis
03-01-2013
Perpemain dan musik
Peradegan dan musik
13.00 – 16.00
Lapangan
28.
Senin
07-01-2013
Penyesuaian panggung dan musik
13.00 – 16.00
Lapangan
29.
Rabu
09-01-2013
Perpemain dan musik
Peradegan dan musik
13.00 – 16.00
Lapangan
30.
Kamis
10-01-2013
Perpemain dan musik
Peradegan dan musik
13.00 – 16.00
Lapangan
31.
Senin
14-01-2013
Perapian bentuk pentas
13.00 – 16.00
Lapangan
32.
Rabu
16-01-2013
Perapian bentuk pentas
13.00 – 16.00
Lapangan
33.
Kamis
17-01-2013
Perapian bentuk pentas
13.00 – 16.00
Lapangan
34.
Senin
21-01-2013
Simulasi
13.00 – 16.00
Lapangan
35.
Rabu
23-01-2013
Gladi kotor
13.00 – 16.00
Lapangan
36.
Kamis
24-01-2013
Gladi kotor
13.00 – 16.00
RRI





















DAFTAR MAHASISWA YANG TERGABUNG DALAM PEMENTASAN DRAMA KELAS V.A
LAKON “HAH” KARYA PUTU WIJAYA

No
Nama Mahasiswa
NIM
1.
Juwita Oktaria
2010112001
2.
Ranti Purnama Sari
2010112002
3.
Ernida Wati
2010112003
4.
Nova Wilan Sari
2010112004
5.
Siti Jumiati
2010112005
6.
Irda
2010112007
7.
Malinda
2010112008
8.
Suci Anggraini
2010112009
9.
Irma Nurviana
2010112010
10.
Haryati
2010112011
11.
Maria Reka Novianti
2010112012
12.
Karlina
2010112013
13.
Lusy Ektika
2010112014
14.
Cici Wiliyani
2010112015
15.
Kandar Hermawan
2010112016
16.
Kartika Sariana
2010112017
17.
Ulfa Anggraini
2010112018
18.
Riska Amalia
2010112019
19.
Weti Susani
2010112020
20.
Jeelin Sagita
2010112021
21.
Widiyanto
2010112022
22.
Riyanto
2010112023
23.
Rohmi
2010112024
24.
Tri Fitra Permata Sari
2010112025
25.
Sisilia Febrina
2010112026
26.
Rini Aryani
2010112027
27.
Hari Oksander
2010112028
28.
Sartika
2010112032
29.
Rahmalia
2010112033
30.
Fitriani
2010112034
31.
Nurhasanah
2010112035
32.
Ari Sopianti
2010112036
33.
Tri Handayani
2010112037
34.
Wati
2010112038
35.
Ariyanto
2010112039
36.
Fitriani
2010112041
37.
Epriyanti Oktavia
2010112042
38.
Ani Susiyati
2010112044
39.
Tari Septiana
2010112070
40.
Sildevi Loilita
2010112326
41.
Astri Oktarina
2010112328
42.
Liya


1 komentar:

  1. Online Casino: Play Online Roulette at an online casino - Angela
    Online casino with games like Blackjack, Roulette and 비트 코인 온라인 카지노 many others you can play casino online from your browser and get an unforgettable experience.

    BalasHapus